Kamis, 19 Agustus 2010

Praktek kimia SMA IPA

A. MENGUJI KADAR VITAMIN C

TUJUAN PERCOBAAN

Mengetahui seberapa besar kadar Vitamin C dalam Bahan Makanan / Minuman


1. ALAT DAN BAHAN

Gelas ukur 3 buah
Pengaduk 1 buah
Betadine secukupnya
Segar Sari secukupnya
Cuka secukupnya
Air mineral 50 ml
Vitamin C 2 tablet

2. CARA KERJA

1. Siapkan 3 gelas ukur isi dengan air masing-masing 50 ml air. Tetesi dengan betadine 8 tetes.
2. tumbuk 2 tablet vitamin C sampai halus

HASIL PENGAMATAN

Keterangan:

A. CUKA.
Warna tidak berubah setelah ditetesi betadine. Jadi cuka hanya sedikit mengandung Vitamin C.

B. TABLET VITAMIN C
Setelah ditetesi dengan betadine, ternyata warna tablet vitamin C yang di haluskan berubah menjadi bening. Dan tablet tersebut sangat mengandung Vitamin C.

C. SEGAR SARI
Setelah larutan Segar Sari di tetesi dengan betadine, ternyata warna larutan tersebut tidak berubah. Jadi, larutan Segar Sari sedikit mengandung Vitamin C. Dan banyak mengandung pemanis buatan.


B. MENGETAHUI KANDUNGAN BAHAN PENGAWET MAKANAN/ MINUMAN

1. ALAT DAN BAHAN
Gelas 3bh
Pengaduk
Bunga/ daun warna Ungu

BAHAN YANG DI UJI:
Mie
Ciki
Saus
Ikan asin

2.CARA KERJA
tumbuk bunga/ daun warna ungu masukan ke dalam air 100ml, aduk kemudian saring sehingga didapat larutan yang berwarna ungu. Tuangkan larutan tersebut kedalam 3 gelas masing-masing 30ml. kemudian masukan bahan yang akan di uji kedalam masing-masing gelas. Amati perubahan warna yang terjadi.


3 HASIL PENGAMATAN

Keteranagan:
A. IKAN ASIN = mengandung pengawet
B. SAUS = mengandung pengawet
C. MIE = Mengandung bahan pengawet

• yang warnanya berubah, bahan yang di uji tersebut mengandung bahan-bahan pengawet.

3. PERTANYAAN TEORI
• zat apa yang menyebabkan warna ungu pada bunga/ daun tersebut?
• Bagaimana kecepatan perubahan warna ungu tersebut?

Jawab:
- Zat yang terkandung pada bunga/ daun adalah zat MERTININEBLUE
- Perubahannya sangat cepat pada bahan uji yang mengandung bahan pengawet seperti, saus. Warna ungu tersebut langsung berubah menjadi coklat bata.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:
- bahan-bahan yang di uji tersebut mengandung bahan pengawet.
- Zat mertinineblue berfungsi sebagai penguji kadar pengawet makanan/ minuman

Saran:
- jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung bahan pengawet karena tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.
- Berdoa sebelum makan, berhenti sebelum kenyang..!!


MENGETAHUI ADANYA KARBONDIOKSIDA

1. Tempat dan waktu pelaksanaan
Tempat : Di kelas
Tanggal : 24 april 2010

2. Tujuan praktikum
a. Mengetahui proses pembentukan gas CO2

3. Alat dan Bahan
No Nama alat dan bahan Jumlah
1 Botol 1
2 Balon tiup 1
3 Kertas lakmus biru dan merah 1 lembar
4 Natrium bikarbonat atau soda kue (NaH CO3) 1 Sendok
5 Asam sitrat (C6H8O7) 1 Sendok
6 Air 100 ml

3. Cara kerja
a. Siapkan balon dan masukan soda kue 1 sendok penuh
b. Siapkan botol dan masukan air 100 ml
c. Cam purkan citrun 1 sendok lalu aduk
d. Uji keasaman larutan menggunakan lakmus,amati perubahan lakmus
e. Tempelkan balon pada mulut botol,lalu masukan soda kue yang ada dibalon kedalam botol secara perlahan,amati yang terjadi

4. Hasil pengamatan

Setelah kita menuangkan soda kue (NaH CO3) dari dalam balon kedalam botol yang sudah terisi dengan larutan Asam Sitrat (C6H8O7) terjadi reaks yaitu :
• Perubahan warna pada kertas lakmus biru menjadi warna merah,itu menandakan larutan mengandung asam.
• Perubahan suhu pada campuran tersebut, sehingga botol terasa dingin.
• Terjadi gelombang – gelombang udara (buih) didalam botol.
• Terjadi perubahan warna pada larutan sebelumnya (lautan menjadi keruh).
• Bertambahnya tekanan gas yang membuat balon mengebang.

Bukti bahwa reaksi ini menghasilkan tekanan gas adalah membesarnya balon dan merubah suhu didalam botol menjadi dingin, yang sebelumnya air didalam botol yang dicampur dengan Asam Sitrat suhunya normal, tetapi setelah dicampur dengan soda kue suhunya mengalami penurunan dengan melepas kalor (eksoterm) lalu reaksi tersebut didiamkan sehingga mencapai titik jenuh dan tidak dapat bereaksi lagi. Ciri – ciri dari reaksi larutan yang telah mencapai titik jenuh, warna larutan menjadi keruh dan sudah tidak ada butiran – butiran terlarut. Titik jenuh sekitar 4 menit setelah didiamkan.

5. Kesimpulan

Reaksi ini menghasilkan CO2 .Setelah balon di lepas dan di ikat,peristiwa ini seperti halnya pada kondensasi yang mulanya asam dan udara beercampur dengan air yang terangkat oleh sinar matahari yang menghasilkan CO2 dan menjatuhkan air.Balon yang dihasilkan tidak sama dengan balon gas pada umumnya, karena di dalamnya tidak terdapat Nitrogen.

6. Pertanyaan

a. Setelah direaksikan reaksi apa yang terjadi (exoterm / endoterm) ?
Jawab : reaksi yang terjadi adalah exoterm karena setelah di pegang botol terasa dingin itu menandakan terjadinya penurunan suhu pada larutan tersebut.

b. Gas apa yang dihasilkan dari reaksi tersebut ?
Jawab : gas CO2

c. Jelaskan kegunaan gas tersebut pada industri minuman !
Jawab : pada makanan sebagai pengembang adonan dan pada minuman
sebagai soda.

JENIS KOLOID

1. Tempat dan waktu pelaksanaan
Tempat : Di kelas
Tanggal : 24 april 2010

2. Tujuan praktikum
a. Memahami salah satu jenis koloid

3. Alat dan Bahan
No Nama alat dan bahan Jumlah
1 Botol 1
2 Detergen 1 Sendok
3 Minyak goreng 100 ml
4 Air 100 ml

4. Cara kerja
a. Isi botol dengan air 100ml
b. Tambahkam 100 ml minyak goreng, lalu diamkan dan amati yang terjadi
c. Kocok botol beberapa kali, lalu diamkan dan amati yang terjadi
d. Tambahkan detergen kedalam botol sebanyak 1 sendok makan, lalu kocok botol, diamkan sesaat dan amati yang terjadi

5. Pertanyaan

a. Mengapa air dan minyak goreng terpisah ?
Jawab : Karena massa jenis air dan minyak berbeda sebab massa jenis minyak lebih ringan dari massa jenis air.

b. Setelah ditambahkan deterjen minyak goreng dan air bercampur,mengapa demikian ?
Jawab : karena fungsi dari deterjen adalah sebagai pemersatu (emuglator)

c. sifat koloid apa yang terjadi pada campuran koloid tersebut ?
Jawab : emulsi cair ( zat cair yang terdispersi oleh zat cair )

d. Apa fungsi deterjen terhadap lemak?
Jawab : fungsi dari deterjen adalah sebagai pemersatu antara minyak dan lemak (emuglator)


6. Hasil pengamatan

Setelah minyak dan air kita campurkan, maka kita dapat melihat perbedaannya, ini disebut dengan campuran heterogen yaitu suatu campuran yang masih dapat dilihat batasan-batasannya. Kita dapat melihat minyak yang berada diatas permukaan air, karena massa jenis minyak lebih kecil dari pada massa jenis air. Setelah dikocok berulang kali, lalu didiamkan dan diamati Campuran tersebut bercampur secara tidak sempurna. Dan terjadi perubahan warna yaitu warna larutan tersebut menjadi keruh. Kita juga dapat melihat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang menutupi seluruh permukaan air. Beberapa saat kemudian setelah didiamkan minyak kembali memisahkan diri.
Setelah kita memasukkan detergen kedalam larutan tersebut, lalu mengocoknya berulang kali hingga mengalami titik jenuh, maka terjadi reaksi pada campuran tersebut. Warna campuran berubah menjadi putih susu dan terdapat banyak buih. Campuran yang awalnya tidak dapat menyatu, kini sedikit demi sedikit mulai menyatu. Beberapa saat kemudian kita dapat melihat tiga lapisan yang terjadi pada larutan tersebut. Buih berada di atas karena massa jenisnya yang ringan dengan pendispersi zat cair dan terdispersi gas yang dapat kita sebut dengan larutan koloid aerosol.Pada bagian tengah dimuat oleh campuran minyak dan air (emulsi) Dan pada posisi yang paling bawah adalah air yang berwarna keruh. Mengapa demikian ? tentunya massa jenis air yang lebih berat dan yang membuat air menjadi keruh adalah terkontaminasinya air dengan detergen dan minyak.
7. Kesimpulan
Percobaan ini membuktikan bahwa ini adalah suatu system koloid. Yaitu system koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair yang disebut dengan emulsi. Ada 2 jenis emulsi, yaitu :Minyak dalam air (M/A), contohnya : santan, susu, lateks dan Air dalam minyak (A/M), contohnya : minyak ikan, minyak bumi. Syarat terjadinya emulsi ke dua yaitu jenis zat cair tidak saling melarutkan. Jika campuran minyak dan air dikocok akan diperoleh campuran yang segera memisah jika didiamkan akan tetapi jika sebelum dikocok ditambahkan sabun / deterger maka akan diperoleh emulsi. sabun dan detergen larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan, melainkan koloid. Molekul sabun/detergen terdiri atas bagian yang polar disebut kepala dan bagian non polar disebut dengan ekor yaitu gas hidrokarbon. Kepala sabun adalah gugus yang hidrofil (tertarik ke air) sedangkan gugus hidrokarbon bersifat hidrofob (takut air). Jika sabun dilarutkan kedalam air maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi karena gugus non polarnya saling tarik menarik sekingga terbentuk partikel koloid daya emulsi dari sabun dan detergen disebabkan oleh aksi yang sama. Gugus non polar dari sabun akan menarik partikel kotoran atau minyak kemudian mendispersikannya kedalam air.
MEMAHAMI PENGARUH MASA JENIS AIR TERHADAP GAYA TEKAN KEATAS

1. Tempat dan waktu pelaksanaan
Tempat : Di kelas
Tanggal : 24 april 2010

2. Tujuan praktikum
a. Memahami pengaruh massa jenis zat cair terhadap gaya tekan keatas

3. Alat dan Bahan
No Nama alat dan bahan Jumlah
1 Gelas 3
2 Telur 3
3 Natrium klorida (NaCl) ¾ bungkus
4 Air 600ml

4. Cara kerja
a. Siapkan 200ml air dalam gelas 1 masukan ¾ bungkus garam
b. Siapkan 200ml air murni pada gelas 2
c. Siapkan 200ml campuran larutan garam dan air pada gelas 3
d. Masukkan masing-masing 1 butir telur kedalam tiap-tiap gelas
e. Amati yang terjadi dan bandingkan posisi masing-masing telur pada tiap gelas


5. Hasil pengamatan

Setelah kita menyiapkan tiga buah gelas dengan isi cairan yang berbeda. Pada gelas pertama diisi dengan air putih biasa, pada gelas kedua diisi dengan 50% larutan garam yang berada di bawahnya dan 50% lagi dengan air putih biasa yang berada diatas larutan garam tersebut dan kita harus mengusahakannya agar tidak menyatu. Dan pada gelas ke tiga diisi dengan larutan garam. Setelah ketiga gelas tersebut siap, kita memasukkan telur secara perlahan. Kita dapat melihat perbedaannya.



Pada gelas pertama (air murni) telur tersebut tenggelam karena massa jenis benda (telur) lebih besar dari massa jenis air.



6. Kesimpulan

Pada ketiga gelas tersebut dapat kita lihat perbedaannya.

Gambar pada gelas Gambar pada gelas Gambar pada gelas
Ke tiga ke dua pertama


Kenapa bisa seperti itu? Karena garam yang dilarutkan akan mengalami perubahan massa air dan sifat air. Seperti yang kita ketahui selama ini yang terjadi di laut mati. Laut mati tersebut memiliki kadar garam yang sangat tinggi sehingga dapat membuat terapung benda-benda yang berada diaatasnya.

1 komentar: